MIMBARJAKARTA – Bahkan meski Menko Marinves, Luhut Panjaitan, menegaskan peran desa menjaga ekonomi rakyat sepanjang pandemi Covid-19, dan Menkeu Sri Mulyani menunjukkan dampak kemajuan desa, masih juga tersembul syak, *dana desa bisa apa?*
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, A Halim Iskandar, mengajak rekan-rekan wartawan Budiman bertatap muka dalam *Kaleidoskop Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2022*. Hendak disajikan secara terukur kondisi desa sepanjang pandemi Covid-19 yang menurunkan pencemaran dan bencana, sehingga berkonsekuensi menaikkan produktivitas komoditas.
Dijelaskan pula kebijakan inti yang mampu menurunkan kemiskinan desa sepanjang pandemi, padahal banyak pihak meramalkan pandemic meningkatkan kemiskinan.
Penting menelisik penggunaan dana desa Rp 68 triliun, termasuk tahun depan resmi bagi operasional kepala desa 3 persen, sementara sejak tahun ini fokus pada pencapaian 18 Tujuan SDGs Desa.
Badan Usaha Milik Desa juga lengkap bertransformasi menjadi entitas badan hukum publik terbaru untuk industri, perdagangan, dan jasa. Juga transformasi dana bergulir teruntuk warga miskin telah terkonsolidasi hingga Rp 5 triliun, dari target Rp 12,7 triliun. Bahkan, BUM Desa Bersama lkd tersebut mendirikan PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang resmi diawasai Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jelas ini menguatkan perkreditan desa.
Dikeluarkan pula proyeksi perkembangan aspek-aspek desa sampai 2045, juga pengentasan daaerah tertinggal, kemajuan transmigrasi yang mencapai 3 persen dari 270 juta warga Indonesia, penguatan manajemen pendampingan, serta desa cerdas bagi masa depan.(hmskmds/emb)