Oleh : Drs.Faiz Albaar*)
SEJAK Keberadaan Organisasi Maritim Internasional atau Internasional Maritime Organisation (IMO) sekira 30 tahun silam, Indonesia sudah memainkan peranan strategis sebagai anggota Dewan badan dunia tersebut untuk Kategori C.
Terdapat 3 kategori Anggota Dewan IMO yaitu Kategori A, B, dan C. Anggota Dewan IMO Kategori A terdiri dari 10 negara dengan armada laut terbesar.
Untuk Kategori B adalah 10 negara lain dengan kepentingan terbesar dalam penggunaan jasa pelayaran.
Sedangkan Kategori C dimana Indonesia tergolong didalamnya adalah 20 negara yang tidak termasuk dalam anggota kategori A dan B, namun memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut atau navigasi dan pemilihannya ke dalam anggota Dewan akan memastikan keterwakilan semua daerah geografis utama di dunia.
IMO adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pelayaran dan pencegahan pencemaran laut yang dilakukan oleh kapal.
Dewan IMO adalah organ eksekutif organisasi yang bertanggung jawab mengawasi kinerja organisasi dan dipilih untuk jangka waktu dua tahun.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia sebagai negara Maritim terbesar dunia didalam anggota Dewan IMO Kategori C, dari data yang diperoleh selama ini sudah menjadi anggota Dewan IMO dan terpilih sebagai pimpinan pada sidang Majelis IMO bulan November 2017 untuk periode 2018-2019.
Pada tanggal 29 November 2019 dalam sidang majelis IMO, Indonesia kembali terpilih dengan mendapatkan 139 suara dan menempati peringkat ke-5 dari 20 negara anggota Dewan IMO lainnya.
Lagi lagi periode berikutnya Indonesia terpilih ketua anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (Internasional Maritim Organisation/IMO) kategori C untuk periode 2020 – 2021
Para pengamati Maritim Global mengapresiasi Terpilihnya Indonesia karena mampu menunjukkan pengakuan sebagai negara anggota IMO atas peran aktif di sektor maritim global dan keberhasilan diplomas Indoneaia di bidang tata kelola maritim global dan pencegahan pencemaran laut.
Dengan terpilih lagi sebagai pimpinan Keanggotaan di Dewan IMO maka menempatkan dan memperkuat Indonesia dengan 117 Pulau sebagai Poros Maritim Dunia atau Global Maritime Fulcrum demi memperjuangkan kepentingan bangsa dan Negara.
Kini setelah memimpin dewan IMO pada 2022-2023 dan memasuki masa sidang untuk periode 2024-2025, , Indonesia telah mantap untuk siap dipilih kembali dengan mempersiapkan diri ke arena sidang dewan IMO diakhir 2023 ini.m
Adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan telah Luncurkan Logo, Tagline, dan Website Pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode Tahun 2024-2025
Dan acara peluncuran Logo, Tagline, dan Website sebagai bagian dari upaya pemenangan pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2024-2025 pun telah pula digelar.
Untuk periode 2022-2023, keanggotaan Indonesia dalam Dewan IMO Kategori C akan berakhir pada bulan Desember tahun ini.
Sedangkan proses pemilihannya akan dilaksanakan dalam Sidang Majelis IMO ke-33 pada 27 November – 6 Desember 2023 mendatang.
Saat menyampaikan sambutanya pada Launching Logo, Tagline dan Website, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha bilang keanggotaan Indonesia dalam Dewan IMO memiliki peranan yang penting mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan menjadi kunci dalam perdagangan global, dengan lebih dari 80 persen perdagangan dunia diangkut melalui jalur laut.
Dirjen Arif juga bilang selain itu, letak geografis Indonesia yang strategis, karena Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok sering dilalui kapal-kapal dari Eropa menuju wilayah timur atau Australia.
Tentunya dengan persiapan Indonesia melalui Kemenhub yang begitu antusias, kita semua sebagai bangsa yang mendiami negara laut tentunya dengan support semua elemen terkait, sangat mengharapkan Indonesia terpilih lagi jadi anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025.
Keanggotaan Indonesia di Dewan IMO sebagaimana yang diutarakan Dirjen Hubla Arif Toha, akan memperkuat visi dan misi Presiden Joko Widodo dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui diplomasi maritim dalam politik luar negeri, serta memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam menentukan kebijakan dunia dalam sektor kemaritiman.
Dengan diadakannya launching Logo, Tagline, dan Website: www.indonesiaforimo.com, sebagaimana penyampaian Dirjen Hubla, adalah langkah awal kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025,
Komitmen Indonesia kata Arif Toha saat itu, memang sangat jelas. Sambil merinci makna logo, Dirjen Hubla paparkan Tagline “Our Commitment to Safety, Security and Sustainability at Sea” mencerminkan komitmen Indonesia dalam mewujudkan pelayaran yang aman, selamat, dan berwawasan lingkungan.
Indonesia juga kata Dirjen Hubla lagi, dalam mendukung tema Maritim IMO tahun 2023 tetap menyoroti perlindungan lingkungan maritim dari pencemaran sebagai akibat dari lalulintas pelayaran.
Semua elemen bangsa Indonesia sangat mengapresiasi peluncuran Logo dan Tagline karena diharapkan dapat menjadi media informasi dan promosi bagi pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2024-2025, baik di media cetak, media digital, maupun media promosi lainnya. Sedangkan Website dapat menjadi sumber informasi yang terdepan dan terpercaya terkait capaian-capaian dan peran Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C.
Yang menarik juga untuk diketahui bahwa seiring dengan Pencalonan Anggota Dewan IMO, terdapat juga pencalonan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) sebagai Auditor Eksternal IMO Periode 2024-2027.
Dan Dukungan dari institusi lembaga negara terhadap peluncuran logo tagline dan website untuk pencalonan Indonesia jadi Anggota dewa IMO sangat luar biasa.
Kita semua berdoa dan berharap semoga Indonesia terpilih kembali untuk kesekian kalinya sebagai anggota Dewan Internasional Maritime Organisation (IMO) pada akhir Desember 2023 mendatang.
*) Wartawan Senior Mimbarberita.com
Post Views: 70