Oleh : Drs.Faiz Albaar. Wartawan Senior Mimbarberita.com
TAHUN 2015 Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perhubungan meluncurkan Kapal Angkutan Ternak.
Angkutan ternak atau disebut dengan penyelenggaraan Tol Laut Ternak tersebut sebagai akibat dari tingginya permintaan daging Sapi dan juga Kerbau di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta seiring pula dengan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban.
Meluncurlah KM Camara Nusantara 01 sebagai Armada Tol Laut Ternak pertama, dimana Pemerintah melalui Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, menunjuk PT Pelni sebagai operator pelayaran saat itu.
Dan kita tahu bersama bahwa Pengoperasian kapal tersebut menghadirkan solusi kepada pengguna jasa angkutan laut, khusus ternak yang layak, demi menjaga mutu hewan ternak yang diangkut serta biaya pengangkutan yang sangat terjangkau.
Data yang diperoleh dari PT. Pelni, saat awal awal beroperasinya Kapal angkutan Ternak untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha di DKI Jakarta saat itu, mencapai 600-800 ekor per hari. Dimana sebanyak 95% kebutuhan tersebut dipasok dari provinsi penghasil ternak yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa, Bali dan Sulawasi.
Setelah sukses dengan angkutan ternak perdana, lima tahun kemudian yakni 2020, saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19 terutama pada menjelang hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah, muatan hewan ternak sapi pada KM Camara Nusantara 01, sebagai kapal ternak terus meningkat.
Lagi lagi data PT Pelni, bahwa Terhitung hingga pertengahan Juli 2020 muatan hewan ternak sapi mencapai 2.968 ekor.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro, saat itu menerangkan, walaupun pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia yakni di tahun 2020, PELNI kata Dia mencatat distribusi dan kebutuhan hewan ternak terus meningkat, khususnya menjelang hari raya Idul Adha.
Yahya pada awak Media saat tersebut menyebutkan bahwa KM Camara Nusantara 01 telah membawa 548 ekor sapi menuju Jakarta.
Dari jumlah tersebut, 398 ekor sapi dibawa dari Kupang dan 150 ekor dibawa dari Waingapu.
Yahya menambahkan, pada periode Agustus sampai dengan akhir tahun 2020, KM Camara Nusantara 01 mampu mengangkut 3.850 ekor sapi.
Target tersebut kata Dia lagi saat itu,, naik sebesar 24% dari realisasi pada periode yang sama di tahun 2019 sejumlah 2.891 ekor.
Kapal ternak, KM Camara Nusantara 01, memiliki kapasitas angkut sebanyak 550 ekor sapi dalam satu kali perjalanan.
DI TAHUN 2023, Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kembali meluncurkan yang kedua kalinya kapal Ternak yakni KM.Camara Nusantara 02.
Sebagaimana pendahulunya KM.Camara Nusantara 01, kini otoritas Pelabuhan menetapkan Rute KM.Camara Nusantara 02 dari pelabuhan pangkalan di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan rute pelayanan hingga Tanjung Priok, Banjarmasin dan Samarinda dan kembali lagi ke Pangkalan semula di Kupang.
Pada kesempatan pelepasan KM. Camara Nusantara 02 yang berkapasitas 150 Ton beberapa waktu lalu, Direktur Lalu lintas Laut saat itu mengajak semua pihak berkolaborasi mengoptimalkan pelayanan publik angkutan khusus ternak, yaitu tidak hanya di waktu menjelang Idul Adha saja katanya, namun juga disepanjang tahun 2023.
Bagi Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan keberadaan kapal ternak hasil program Kementerian Perhubungan yang berpangkalan di Kupang, telah memberikan manfaat dan perubahan terhadap pengusaha peternakan sapi yang ada di provinsi tersebut.
Sebagaimana diketaui pula bahwa KM.Camara Nusantara 01 dikelola oleh PT.Pelni, maka KM. Camara Nusantara 02 dioperasikan oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim.
Kapal ternak kedua ini punya kemampuan angkut Sapi sama dengan pendahulunya yakni sebanyak 550 Ekor.
Direncanakan KM Camara Nusantara 02 ini akan mengangkut angkutan ternak Sapi dari pangkalan pelabuhan awal yakni di Kupang, menuju Tanjung Priok dan selanjutnya melayari ke arah Timur, di Kalimantan Timur dan Selatan untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban 1444 Hijriyah / 2023 Miladiyah.
Kita tentunya salut atas program pemerintah melalui Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terhadap transportasi laut. Karena khususnya Indonesia Timur sangat membutuhkan transportasi laut khusus ternak. Semoga..
(Faiz Albaar – Wartawan Senior)