MIMBARJAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk mengumumkan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan Perusahaan yang positif pada periode Triwulan Pertama Tahun 2022 (1Q22).
Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya ANTAM untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien di tengah volatilitas kondisi new normal pandemi Covid-19.
Kinerja operasi dan keuangan ANTAM yang solid tercermin dari capaian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1Q22 sebesar Rp2,54 triliun.
Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan capaian EBITDA pada Triwulan Pertama Tahun 2021 (1Q21) sebesar Rp1,24 triliun atau tumbuh 105%. Pertumbuhan EBITDA yang positif terutama didukung oleh kinerja operasi dan penjualan komoditas utama ANTAM yang solid serta peningkatan efisiensi biaya di tengah apresiasi positif kenaikan harga komoditas global.
Pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 1Q22 tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp2,45 triliun, tumbuh 51% dari capaian laba kotor pada 1Q21 sebesar Rp1,63 triliun. Sementara itu capaian laba usaha Perusahaan pada 1Q22 tercatat sebesar Rp1,62 triliun, tumbuh 104% dibandingkan 1Q21 sebesar Rp793,89 miliar.
Faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah optimalisasi tingkat penjualan serta pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal serta katalis positif kenaikan harga komoditas global. Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan 1Q22 ANTAM sebesar Rp1,47 triliun, naik 132% dari laba tahun berjalan pada 1Q21 sebesar Rp630,38 miliar.
Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada 1Q22 sebesar Rp481,46 miliar. Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir peiode 1Q22 sebesar Rp4,16 triliun.
Kinerja Produksi dan Penjualan Komoditas ANTAM 1Q22
Pada tahun 2022, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit ANTAM, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
Pada 1Q22, total penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp9,75 triliun, meningkat 6% dibandingkan periode 1Q21 sebesar Rp9,21 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp7,42 triliun atau 76% dari total penjualan bersih ANTAM pada 1Q22.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp5,88 triliun (60%), disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp1,86 triliun (19%), bijih nikel sebesar Rp1,62 triliun (17%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp299,40 miliar (3%).
Sementara itu pada periode 1Q22 ANTAM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 370 kg (11.896 troy oz), tumbuh 28% dari tingkat produksi emas pada 1Q21 sebesar 290 kg (9.323 troy oz). Pada tahun 2022, ANTAM kembali berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri.
Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik. Kinerja penjualan emas ANTAM pada 1Q22 mencapai 6.575 kg (211.391 troy oz).
Untuk memperluas akses kepada konsumen, pada bulan Februari 2022, ANTAM resmi melakukan penjualan produk Logam Mulia pada platform marketplace Tokopedia melalui akun “Butik Emas ANTAM Official” disamping penjualan online melalui website resmi www.logammulia.com.
Melalui pengembangan layanan penjualan berbasis aplikasi teknologi informasi, diharapkan akan meningkatkan kemudahan bagi para pelanggan untuk bertransaksi produk-produk Logam Mulia ANTAM. Selain mekanisme transaksi online, produk Logam Mulia ANTAM tersedia pada jaringan Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 11 kota di Indonesia dan kegiatan pameran di beberapa lokasi. ANTAM menjalankan kegiatan operasi dan penjualan dengan penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten.
Sepanjang periode 1Q22, segmen nikel ANTAM mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif. Volume produksi feronikel ANTAM pada 1Q22 tercatat sebesar 5.681 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 5.660 TNi. Nilai penjualan feronikel pada 1Q22 sebesar Rp1,86 triliun, naik 51% dibandingkan periode 1Q21 sebesar Rp1,23 triliun.
Sementara itu untuk komoditas bijih nikel, pada 1Q22 volume produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 2,92 juta wet metric ton (wmt), meningkat 11% dibandingkan 1Q21 sebesar 2,64 juta wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel ke pasar domestik mencapai 2,33 juta wmt pada 1Q22, tumbuh 46% dari capaian volume penjualan 1Q21 sebesar 1,60 juta wmt.
Untuk bauksit, pada 1Q22 ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 469.332 wmt dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 102.373 wmt. Pada tahun 2022, selain penjualan ekspor, Perusahaan berfokus pula dalam pengembangan pernjualan bauksit di dalam negeri. Sementara itu volume produksi produk alumina pada 1Q22 mencapai 33.830 ton alumina tumbuh 121% dari volume produksi 1Q21 sebesar 15.315 ton alumina. Volume penjualan produk alumina pada 1Q22 mencapai 34.822 ton alumina relatif stabil dibandingkan volume penjualan 1Q21 sebesar 34.314 ton alumina.
Pengembangan Hilirisasi ANTAM
Terkait dengan proyek pengembangan usaha, pada tahun 2021, ANTAM terus melanjutkan penyelesaian proyek pembangunan pabrik feronikel berkapasitas 13.500 TNi per tahun di Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukung pabrik yang telah memasuki fase konstruksi proyek.
Pada Maret 2022, ANTAM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) terkait pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara untuk periode 30 tahun ke depan.
Terkait dengan inisiatif pengembangan hilirisasi nikel untuk baterai kendaraan listrik, pada April 2022, ANTAM bersama-sama PT Industri Baterai Indonesia (Indonesia Battery Corporation (IBC)), dan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) telah melakukan penandatanganan Framework Agreement terkait insiatif pengembangan untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik (EV battery) terintegrasi.
ANTAM dan IBC juga menandatangani perjanjian serupa dengan LG Energy Solution.
Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Perusahaan terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun.(hmsantam)